Cara Mengeringkan Kayu – Kayu memang harus dikeringkan supaya menghasiolkan kualitas yang baik. Kayu memang lama keringnya bila dikeringkan secara alami, hal ini bisa butuhk waktu berbulan-bulan bahkan tahunan.
Adapun salah satu kunci yang paling utama dalam pengeringan kayu yaitu aliran udara panas yang stabil dan juga merata. Untuk dapatkan hal ini maka kayu ditumpuk dengan diganjal setiap tingkatnya yang minimal 3 ganjalan, pada 2 ujung dan satu tengah.
Setelah itu jarak kayu pada setiap tingkat diberi jarak, maka kayu dengan kayu yang lain tidak bersentuhan. Untuk susunan seperti ini maka aliran udara akan bisa merata ke masing-masing permukaan kayu dan proses keringnya kayu juga akan stabil.
Baca Juga : Jadwal Pengeringan Kayu
Tidak disarankan untuk jemur kayi di bawah matahari secara langsung, apalagi didirikan karena akan membuat proses keringnya kayu tidak stabil. Keringnya akan tidak merata dan ini akan akibatkan kayu akan ngulet dan melengkung. Jika kayu masih telalu basah dan potongannya tipis dan panjang, yang dibutuhkan adalah udara panas, bukan sinar matahari karena sinar UV bisa merusak kayu.
Cara Mengeringkan Kayu
Kiln atau Oven
Untuk percepat proses pengeringan kayu maka bisa menggunakan Kiln atau Oven. Proses oven ini memang juga sama untuk mengalirkan udara panas, namun lebih terkontrol. Adanya kiln/oven ini maka proses pengeringan kayu yang sebelumnya membutuhkan waktu berbulan-bulan maka menggunakan kiln ini bisa dihitung hari atau minggu dan itu tergantung kayu yang dikeringkan.
Pada proses oven bisa dibilang pengeringan secara paksa dan hal ini juga bisa berakibat kayu menjadi lebih getas dan rentang patah. Bahkan kalau terlalu panas dan juga terlalu cepat maka kayu bisa stress atau bahkan pecah di dalam.
Kebutuhkan panas dan berapa lama proses pengeringan yang menggunakan oven tergantung dari jenis kayu. Pada kelembaban kayu dan bisa ditentukan besaran potongan kayu, biasa tempat penyerdia jasa oven kayu yang sudah ada standar dan panduannya.
Kelebihan Metode Steam
Kualitas kayu yang terjaga baik, pada posisi pemanas terletak supaya jauh dari setiap ruang pengering, maka tidak terhubung langsung, maka mengurangi risiko kayu yang sedang dikeringkan menjadi rusak karena terekspos secara langsung dengan sumber panas seperti pada pengeringan kayu dengan menggunakan metode hawa panas yang untuk alat pembakarannya terhubung secara langsung dengan ruang pengering.
Suhu Udara bisa diatur dengan mudah dan akurat, untuk setiap ruang pengering terpasang alat pengontrol suhu udara maka bisa menyesuaikan dengan jenis dan ketebalan kayu. Pada pengaturan kelembaban udara di dalam ruang pengering maka juga bisa diatur sehingga meningkatkan efisiensi kayu yang memang sedang dikeringkan dengan tingkat limbah yang cukup rendah.
Kayu lebih stabil, pada metode pengeringan dengan steam sangat membantu ukuran dan bentuk kayu lebih stabil, lantaran peningkatan suhu di dalam ruang pengering terjadi secara bertahap sehingga penguapan air dari kayu juga akan terjadi secara perlahan dengan pengaturan suhu dan pengawasan yang benar.
Tidak hanya itu saja, dalam kandungan air di dalam uap air panas yang dialirkan ke dalam ruang pengering sangat membantu memudahkan penetrasi penguapan air ke udara di dalam ruang pengering yang menjadi lebih lancar.
Mengurangi serangan rayap, kayu mengering sampai intinya maka tidak mudah untuk rayap atau serangga kayu lainnya untuk menembus ke dalam kayu. Maka perlu diketahui juga kalau kayu basah merupakan sumber makanan bagi rayap.
Kayu terbebas dari jamur, pada saat kayu dikeringkan dengan sebuah metode steam, maka proses ini akan memisahkan sejumlah resin di dalam kayu. Dengan kondisi berjamur atau kehitaman pada permukaan kayu bisa di hindari.
Kayu lebih awet, pada saat kayu memang sudah kering, maka akan meningkatkan performa kayu pada berbagai aspek. Kayu tidak berubah bentuk lagi seperti melintir atau melengkung. Selain itu juga tingkat keawetan kayu akan bertambah lama, dan juga efisiensi penggunaan kayu akan lebih baik lantaran tidak banyak kayu yang terbuang.
Proses Pengeringan Kayu dengan Pemanas Uap
Proses ini yang pertama kayu gergajian dari sawmill maka perlu diletakkan di luar ruangan selama kurang lebih 20-30 hari. Untuk hari-nya tergantung ketebalan papan dan juga jenis kayu sebelum dimasukkan ke dalam ruang pengering. Proses ini memiliki tujuan mengurangi kelembaban kayu secara alami.
Kayu gergajian telah diletakkan di dalam ruang pengering dengan psososo sejajar dan hanya jenis kayu yang sama pada satu ruangan pengering. Kayu disusun dengan sebuah bantuan klos penahanan untuk jalur sirkulasi udara dengan ketebalan yang sama.
Mengatur waktu pengeringan, untuk kayu dengan ketebalana 25 milimeter semisal dengan kepadaran anatara 350-450 kg/m3 yaitu Akasia, mahoni, pinus dan lainnya. Kayu-kayu tersebut perlu waktu pengeringan yang ideal yaitu 1 milimeter per hari. Artinya kayu setebal 25 milimeter akan butuh waktu kira-kira 25 hari untuk pengeringannya.
Ketahuilah bahwa oengeringan akan dimulai dengan suhu ruangan 35-36°C, kemudian suhu dinaikkan secara bertahap sehingga batas 66-68°C. Bila ketebakan kayu merupakan 25mm maka suhu yang perlu dinaikkan sekitar 1,3°C per hari.
Sedangkan pada hari ke-25, saat suhu ruangan akan capai 68°C, kran suplai uap panas yang akan dihentikan dan hanya kipas ventilasi yang tetap berjalan untuk salurkan udara.
Dalam kondisi ini maka perlu dibiarkan sekitar 12-24 jam sebelum pintu ruangan pengering dibuka. Untuk jangka waktu tersebut maka diperlukan untuk kembalikan suhu ruang pengering ke posisi semula pada suhu sekitar 35-38°C.
Pengeringan kayu ini bisa digambarkan sebagai seni yang memastikan kalau perubahan dimensi besar akibat penyusutan terbatas pada proses pengeringan. Idealnya kayu dikeringkan sampai kadar air kesetimbangan yang nantinya dalam pelayanan akan dicapai oleh kayu tersebut, maka dengan hal tersebut perubahan dimensi lebih lanjut akan diminimalkan.
Sangat mustahil untuk sepenuhnya menghilangkan perubahan dimensi pada kayu, tetapi penghapusan perubahan ukuran bisa didekati dengan modifikasi kimia. Contohnya kayu bisa di olah dengan bahan kimia untuk gantikan gugus hidroksil dengan gugus fungsi hidrofobik lain dari bahan pengubah.
Baca Juga : Pentingnya Mencatat Suhu Pengeringan Kayu
Banyanya proses yang sudah ada, maka modifikasi kayu dengan anhidrida asetat sangat terkenal karena memiliki tingkat efisiensi anti susut atau anti pembengkakan yang sangat tinggi yang sudah di capai tanpa merusak kayu.
Tetapi asetilasi kayu lambat untuk dikomersialkan karena biaya, korosi dan terperangkap asam asetat dalam kayu. Hal ini terdapat banyak sekali literatur yang sangat berkaitan dengan modifikasi kimia kayu.
Pengeringan kayu yang merupakan salah satu cara untuk menambah niolai produk gergajian dari industri pengolahan kayu primer. Pengeringan bila dilakukan segera setelah penebangan pohon maka juga melindungi kayu dari pembusukan primer, noda jamur dan serangan serangga jenis tertentu. Organisme penyebab pembusukan dan noda umumnya tidak bisa tumbuh subur pada kayu yang kadar airnya di bawah 20%. Beberapa meski tidak semua, serangga hama hanya bisa hidup di kayu hijau.