Pentingnya Mencatat Suhu Pengeringan Kayu

Pentingnya Mencatat Suhu Pengeringan Kayu

Pentingnya Mencatat Suhu Pengeringan Kayu – Pengering kayu memang sangat dibutuhkan untuk kualitas kayu yang lebih baik. Mengurangi kadar air kayu sebelum digunakan, jika pengeringan telah dilakukan di tempat pembakaran, produknya telah dikenal nsebagai kayu atau kayu yang dikeringkan di tempat pembakaran. Sedangkan pengeringan udara merupakan metode yang lebih tradisional.

Pengerjaan kayu jika kayu digunakan sebagai bahan kontruksi, maka lebih baik sebagai penopang struktur suatu bangunan ataupun pada benda pengerjaan kayu. Kayu akan tetap menyerap atau keluarkan uap air ataupun hingga seimbang dengan lingkungannya.

Baca Juga : Jual MC Konektor Kiln Dry

Keseimbangan telah sebabkan penyusutan yang tidak merata pada kayu. Dan bisa sebabkan keruskaan pada kayu bila keseimbangan terjadi terlalu cepat, pada keseimbangannya memang harus dikontrol untuk mencegah kerusakan pada kayu.

Pentingnya Mencatat Suhu Pengeringan Kayu

Suhu yang bisa pengaruhi kelembaban relatif dan laju sirkulasi udara, pada kondisi pengeringan eksternal  yaitu suhu, kelembaban relatif dan kecepatan udara. Dalam mengontrol kondisi batas eksternal untuk pengeringan, dan juga laju pengeringan, serta pengaruhi laju pergerakan kelembaban internal. Pada laju pengeringan telah dipengaruhi oleh kondisi pengeringan eksternal.

Suhu memang sangat penting untuk dicatat dalam pengeringan kayu, karena ini semua bisa mengetahui kelembaban relatif dijaga kontan. Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi pula laju dalam pengeringan.

Suhu yang pengaruhi laju pengeringan dengan tingkatkan kapasitas menahan kelembaban di udara, dan percepat laju difusi kelembaban melalui kayu. Suhu memang sebenarnya dalam tanur pengering adalah suhu bola kering yaitu suhu campuran uap gas yang ditentukan dengan memasukkan termometer dengan bola kering.

Sedangkan suhu bola basah dengan symbol RW telah didefiniskan sebagai suhu yang dicapai oleh sejumlah kecil cairan yang menguap dalam sejumlah besar campuran udara sampai uap tak jenuh.

Pada elemn penginderaan suhu pada termometer ini selalu dijaga tetap lembab dengan selongsong kain berpori yang sering dimasukkan ke dalam wadah berisi air bersih. Aliran udara minimal 2 m/s diperlukan untuk mencegah zona pembentukan udara lembab yang stagnan disekitar selongsong.

Saat udara telah melewati selongsong basa, maka air diuapkan dan mendinginkan termometer bola basah. Perbedaan anatara suhu bola kering dan bola basah, hal ini digunakan untuk menentukan kelembaban relatif dari grafik higrometri standar.

Adapun perbedaan yang lebih tinggi antara suhu bola kering dan bola basah yang menunjukkan kelembaban relatif yang lebih rendah, semisal jika suhu bola kering 100°C dan suhu bola basah 60°C, maka untuk kelembaban relatif dibaca 17% dari grafik higrometri.

Kelembaban Relatif

Kelembaban relatif udara didefinisikan sebagai tekanan persial uap air dibagi tekanan uap jenuh pada suhu dan tekanan total yang sama. Bila suhu dijaga konstan, kelembaban relatif yang lebih rendah maka akan hasilkan laju pengeringan yang lebih tinggi karena meningkatnya gradien kelembaban pada kayu.

Akibat berkurangnya kadar air di lapisan permukaan saat kelembaban relatif udara berkurang. Kelembaban relatif sering kali dinyatakan dalam persentase, untuk pengeringan, parameter penting lainnya yang telah terkait dengan kelebaban relatif yaitu kelembaban absolut yaitu massa uap air per satuan massa udara kering. Tetapi hal ini telah dipengaruhi oleh jumlah air di udara yang dipanaskan.

Tingkat Sirkulasi Udara

Pada wkatu pengeringan dan kualitas kayu bergantung pada kecepatan udara dan keseragaman sirkulasi. Pada suhu dan kelembaban relatif yang konstan, maka laju pengeringan tertinggi diperoleh melalui sirkulasi udara yang cepat ke seluruh permukaan kayu.

Hal ini sehingga hilangkan uap air yang menguap dari kayu dengan cepat. Tetapi laju pengeringan yang lebih tinggi tidak selalu diinginkan. Terutama pada kayu keras yang kedap air, karena laju pengeringan yang lebih tinggi menimbulkan tekanan yang lebih besar yang bisa sebabkan kayu retak atau rusak.

Pada kecepatan kipas yang sangat rendah, maka kurang dari 1 m/s, aliran udara melalui tumpukan sering kali merupakan aliran laminar dan perpindahan panas anatara permukaan kayu dan aliran udara yang bergerak tidak telalu efektif. Rendahnya efektivitas perpindahan panas secara eksternal tidak selalu menjadi masalah jika pergerakan kelembaban internal yang merupakan batas utama pergerakan kelebaban seperti yang telah terjadi pada sebagian besar kayu keras.

Klasifikasi Kayu Untuk Dikeringkan

Kayu yang diklasifikasi sebagai berikut dan juga menurut kemudahan pengeringan dan juga kerentanana terhadap degradasi.

Kayu yang sangat tahan api

Kayu ini sangat lambat dan sulit dikeringkan bila produk akhirnya ingin bebas dari cacat, terutama retak dan pecah. Semisal kayu struktur berat dengan kepadatan tinggi seperti Eucalyptus panikulata, E.pilularis, E.globulus dan Lophostemon cofertus. Pada tanaman ini memerlukan perlindungan dan perawatan yang baik terhadap kondisi pengeringan yang cepat untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Kayu yang Cukup Tahan Api

Pada kayu-kayu ini telah menunjukkan kecenderungan sedang untuk retak dan pecah selama proses bumbu. Bahan bisa dibumbui bebas dari cAcat dengan kondisi pengeringan yang cukup cepat yaitu suhu bola kering maksimum yang bisa digunakan adalah 85°C.

Kayu yang Tidak Tahan Api

Kayu ini bisa dibumbui dengan cepat supaya bebas dari cacat bahkan dengan menerapkan suhu tinggi, suhu bola kering lebih dari 100°C di tempat pembakaran industri. Bila tidak dikeringkan dengan cepat, maka permukaannya bisa berubah warna atau berjamur. Contohnya kayu lunak dan kayu dengan kepadatan rendah seperti pinus radiata.

Pengeringan Udara

Pengeringan udara merupakan pengeringan kayu dengan cara dijemur di udara. Pada teknik pengeringan udara yang terutama terdisi dari pembuatan tumpukan kayu gergajian, lapisan papan dipisahkan dengan stiker diatas pondasi yang ditinggikan, tempat yang bersih, sejuk, kering dan teduh.

Laju dalam pengeringan memang sangat bergantung pada kondisi iklim dan pergerakan udara untuk paparan angin. Supaya pengeringan udara berhasil, perlu diatur aliran udara yang kontinyu dan seragam untuk seluruh tumpukan kayu.

Proses hilangnya kelembaban bisa dikendalikan dengan melapisi papan dengan bahan apa pun yang relatiuf kedap terhadap kelembaban. Minyak mineral seriong kali cukup efektif, dalam melapisis ujung kayu gelondongan dengan minyak atau cat kental akan meningkatkan kualitasnya usai dikeringkan.

Bisa bungkus papan atau batang kayu dengan bahan yang sangat memungkinkan pergerakan kelebaban, pada umumnya telah berfungsi dengan baik asalkan kayu tersebut lebih dahulu dirawat dari infeksi jamur dengan melapisinya dengan bensin atau minyak. Minyak mineral pada umumnya tidak akanb meresap lebih dari 1-2 mm dibawah permukaan dan juga mudah dihilangkan dengan diratakan kerika kayu sudah cukup kering.

Baca Juga : Pentingnya Drying Schedule

Keuntungan Pengeringan Udara : menggunakan metode ini memang lebih murah, masih ada biaya yang terkait dengan penyimpanan kayu dan proses yang lebih lambat untuk membawa kayu ke pasar. Dan pengeringan udara sering kali menghasilkan kayu dengan kualitas lebih tinggi dan lebih mudah dikerjakan dibandingkan dengan pengeringan tungku.

Kekurangan Pengeringan Udara: dalam metode ini tergantuhng pada iklim, diperlukan waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun untuk mengeringkan kayu dengan udara.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *