Grounding atau juga bisa disebut dengan pentanahan/pembumian yaitu sistem yang terpasang di suatu instalasi listrik yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan aliran arus sisa kebocoran tegangan atau sambaran petir ke bumi. Simbol Grounding terdapat beberapa macam yang perlu anda perhatikan.
Sedangkan cara pemasangan grounding bisa menggunakan sebuah elektroda yang khusus untuk pembumian yang harus ditanam dibawah tanah. Selain itu listrik merupakan salah satu hal yang sangat penting dan juga butuhkan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Maka dari itu instalasi listrik tidak bisa dilakukan sembarangan dan juga membutuhkan grounding. Lantas apa fungsi grounding?
Baca Juga : Skema Penangkal Petir
Fungsi Grounding
Sistem grounding merupakan peralatan kelistrikan dan juga elektronika merupakan pemberi perlindungan pada seluruh sistem untuk lebih jelas ada di bawah ini.
Pertama sebagai keselamatan, grounding yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting. Misalnya kabel grounding yang terpasang pada badan elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian dalam setrika bocor dan nempel ke badan setrika.
Kedua, dalam instlasi penangkal petir maka system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang cukup besar dan langsung ke bumi. Meski terdapat sifatnya sama, namun dalam pemasangan kabel grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk penangkal petir pemasangannya memang harus terpisah.
Ketiga, untuk keamanan atau proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi maka bisa mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
Keempat, dalam grounding di dunia elektronika juga berfungsi untuk menetralisir catat yang telah disebabkan baik dari daya yang kurang baik atau memiliki kualitas komponen yang tidak standar.
Simbol Grounding
Ketahuilah bahwa simbol grounding pada alektronika dasar ataupun pada sistem kelistrikan telah digambarkan sesuai dengan nomor seri. Simbol tersebut diperlukan untuk membuat gambar rangkaian elektrik ataupun rangkaian elektronik.
Warna Kabel Grounding yang memiliki ciri khas dengan warna hijau atau kuning strip hijau. Dalam ketentuan warna kabel grounding ini telah diatur dalam PUIL 2011.
542.3.4 MOD (3.18.3.4) konduktor pembumian harus diberi warna hijau-kuning sesuai dengan 5210.2
Sedangkan untuk 5210.2 MOD menggunakan warna loreng hijau-kuning.
Ketahui bahwa warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai konduktor pembumian. Selainnya juga digunakan konduktor proteksi dan konduktor yang menghubungkan sebuah ikatan ekuipotensial ke bumi.
Pada kabel grounding ini telah dihubungkan dengan cara menanam pipa logam ke dalam tanah, nantinya akan dipasang pada setiap terminal stop kontak.
Alat Ukur Grounding
Pada sistem grounding listrik nini memang sangat penting untuk menangkal petir yang bisa hantarkan listrik sampai ribuan volt. Bisa anda bayangkan listrik yang berada dirumah hanya 220V bisa hanguskan rumah. Apalagi petir yang tegangannya ratusan kali lebih tinggi.
Oleh karena itu, pemasangan penangkal listrik harus benar-benar menempel di bumi sehingga listrik bisa langsung dihantarkan ke bumi. Bisa mengetahui sistem grounding sudah terpadang dengan baik atau belum maka ada proses pengukuran.
Grounding listrik yang baik maka memiliki resisten kurang dari 2 ohm. Pada alat untuk mengukuran yaitu grounding tester atau earth tester. Untuk alat ini bisa di dapat ukuran bahwa sistem grounding sudah terpasang dengan baik atau belum. Pada pengukuran menghasilkan nilai di bawah 2 maka artinya sudah terpadang dengan baik.
Baca Juga : Komponen Penangkal Petir
Tetapi menurut standar PUIL (Persyratan Umum Instalasi Listrik) nilai maksimum resistensi kabel grounding yaitu 5 ohm. Bila lebih dari itu artinya arde listrik belum sepenuhnya aman. Namun, untuk standar grounding listrik sangat mutlak karena dibeberapa daerah memiliki jenis tanah yang berbeda. Kondisi tertentu, maka nilai resistensi maksimum bisa capai 10 ohm.