Skema Penangkal Petir

Skema Penangkal Petir

Skema penangkal petir memang harus dimiliki oleh para perancang penangkal petir. Sistem grounding ataupun sering disebut dengan penangkal petir. Sering kali digunakan di beragam bangunan baik rumah ataupun perkantoran yang digunakan untuk alihkan aliran listrik dari petir menuju ke tanah.

Memahami lebih lanjut tentang sistem instalasi penangkal petir sebelum melangkah ke skema penangkal listrik. Adapun sistem grounding atau pembumian untuk penangkal petirnya.

Batang penangkal petir juga biasa disebut dengan splitzen yang merupakan sebuah alat berbentuk tiang yang cukup menyerap aliran listrik dari petir yang menyambar.

Baca Juga : Fungsi Arrester

Sistem pengkabelan atau disebut konduktor, dimana kabel digunakan sebagai penghantar aliran listrik dari splitzen yang menuju ke tanah atau pembumian. Sedangkan kabel yang jauh dari jangkauan sering kali menggunakan kabel BC. Kalau kabel yang dekat dengan jangkauan biasa menggunakan kabel BCC dan NYY.

Terminal yang digunakan pada sistem bawah tanah yang telah bertugas teruskan hantaran listrik dalam tanah. Sering kali yang berupa pipa tembaga serta memiliki diamter setengah inch dan terdapat panjang 3 sampai 4 meter.

Fungsi Kerja dari Grounding system merupakan bawa muatan listrik petir langsung yang menuju kedalam tanah. Sedangkan bisa juga mengurai kerusakan pada sistem perangkat elektronik rumah. Hal tersebut karena penyeimbang arus yang sudah di integrasikan ke grounding system.

Skema Penangkal Petir Pada Bangunan

Pertama dalam pemasangan splitzen ataupun tiang penyangga yang memiliki fungsi serap aliran listrik petir yang diletakkan di tempat tertinggi dari bangunan. Adapun bentuk splitzen yang terbagi dua jenis yaitu tunggal dan trisula dengan bahan utama adalah batang tembaga dan juga bisa langsung dihubungkan langsung ke terminal. Selain itu bisa juga di pipa tembaga dengan menggunakan kabel BC 50mm yang bisa menggunakan Supreme kabel atau Federal kabel.

Kedua, pemasangan instalasi sub terminal yang berbahan plat tembaga 5cmx20cm serta memiliki integrasi dengan sebuah terminal didalam rumah. Hal ini untuk menghindari korsleting pada perangkat elektronik.

Ketiga, pemasangan dalam sebuah arester di sistem instalasi listrik yang telah dihubungkan secara langsung dalam terminal grounding menggunakan kabel BC/NYY ukuran 15 mm. Memiliki fungsi untuk turunkan tegangan lebih pada jaringan listrik.

Keempat, dalam pemasangan terminal, maka sebagai tempat yang terhubung beberapa kabel dari splitzer yang menuju ke bawah tanah menggunakan sebuah kabel BC dengan ukuran 50mm.

Kelima, nilai tahanan sistem pembumian ataupun petanahan yang sekitar 3 ohm. Hal tersebut maka jangan menanam pipa sistem pembumian pada wilayah yang berpasir ataupun berbatu. Dengan hal ini maka nilai tahanannya sedikit, maka usahakan pemasangan telah dilakukan di tanah yang memiliki kekedapan tanah tinggi.

Baca Juga : Komponen Penangkal Petir

Itulah beberapa skema penangkal petir yang bisa dilakukan oleh para perancang alat tersebut. Selain itu juga ada sistem pembumian atau grounding yang bisa diterapkan pada alat penangkal petir. Karena tanah bisa mentralkan hantaran listrik, oleh karena itu penangkal petir harus disalurkan kabel yang dikubur ke tanah. Bila anda ingin menerapkan alat ini ke bangunan atau gedung maka bisa langsung hubungi pandawagroup.com.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *