Proses pengeringan kayu terdapat dua proses yang sudah diketahui secara umum yaitu secara alami dan menggunakan oven. Pengeringan kayu ini merupakan proses pengeluaran air dalam kayu sehingga capai kadar air yang cukup seimbang dengan lingkungan di mana kayu akan digunakan.
Dalam proses pengeringan bisa bebaskan kayu dari beragam macam gangguan sampai buat kayu jadi lebih tahan lama. Meskipun demikian dalam proses tidak bisa dilakukan sembarangan supaya bisa capai hasil yang baik.
Baca Juga : Mengenal Kiln Dry
Persyaratan Proses Pengeringan Kayu
Ketahuilah bahwa dalam melakukan proses pengeringan kayu, maka secara alami ataupun menggunakan oven, maka ada beberapa syarat yang memang harus dipenuhi yaitu:
Memiliki Cukup Energi Panas
Dalam proses pengeringan kayu akan butuhkan energi panas untuk menguapkan air pada kayu. Lebih khususnya kayu yang terdapat kadar air capai 30%.
Untuk energi panas yang memadai maka dibutuhkan untuk turunkan tingkat kelembapan kayu sehingga di bawah 15%.
Kelembapan Yang Cukup
Perlu diperhatikan juga bahwa kelembapan dalam pengeringan kayu maka disesuaikan dengan jenis kayu dan juga tingkat kadar air dari kayu yang akan dikeringkan.
Sirkulasi Udara
Ketahui juga bahwa sirkulasi udara yang cukup baik maka bisa bantu menghantarkan panas secara merata untuk kayu pada setiap tumpukan. Semakin cepat dalam sirkulasi udara maka semakin merata juga tingkat pengeringan kayunya. Maka sirkulasi udara yang cukup memadai ini untuk proses pengeringan 2m/detik.
Proses Pengeringan Kayu Secara Alami
Cara mengeringkan kayu sangat mudah dilakukan melalui proses alami tanpa menggunakan oven dan cara ini tidak perlu alat khusus.
- Pertama kayu yang akan dikeringkan maka sebaginya secara horizontal menggunakan ganjal dan ditumpuk paling atas diberi pemberat. Ganjal ini sebagiknya dibuat dari kayu sejenis dengan kayu yang kering.
- Kayu yang dikelompokkan berdasarkan ketebalan yang sama dan jika memungkinkan disesuaikan dengan lebar dan panjang kayu. Kayu yang paling tebal maka sebaiknya diletakkan paling bawah dan kayu yang lebih tipis akan diletakkan di atasnya.
- Sedangkan untuk ujung kayu maka sebaiknya dilapisi dengan lem yang menggunakan kuas untuk hindari pecah pada bagian ujungnya. Lem ini bisa digunakan seperi lem kayu PVAc atau lem putih.
- Kayu sebaiknya diberi peneduh di atasnya supaya tidak terkna hujan atau tersengat matahari yang nantinya terlalu panas, jadi sebabkan retak ujung atau melengkung.
- Dalam maksimalkan proses pengeringan maka bisa gunakan kipas atau blower supaya keringnya lebih merata.
- Selain direbahkan, maka pengeringan kayu bisa dengan cara disandarkan pada dinding secara vertikal supaya air dalam kayu lebih cepat turun.
Pengeringan Kayu Gunakan Oven
- Kayu yang akan dikeringkan maka sebagiknya disusun secara horizontal sama dengan proses alami.
- Kayu juga dikelompokkan berdasarkan ketebalan sama dan apabila memungkinkan disesuaikan dengan lebar dan panjang kayu. Untuk tebalnya maka sebaiknya diletakkan paling bawah dan kayu yang lebih tipis diletakkan diatasnya.
- Distribusi panas bisa dilakukan usai pintu mesin pengering tertutup rapat.
- Awal proses menggunakan suhu kurang lebih 4—50 derajat celcius. Disesuaikan dengan jenis dan kondisi kayu.
- Pada suhu telah dinaikkan secara perlahan dan juga disesuaikan dengan tingkat penurunan kadar air.
- Jika kayu tahan panas, usai kadar air turun di bawah 2-%, maka suhu bisa tingkatkan ke 80 derajat celcius atau lebih.
- Kapasitas ruangan pengeringan yang cukup ideal merupakan 25 m3
- Proses pengeringan butuh pengawasan 24 jam
- Permudah pengontrolan pengeringan, bisa pasang alat thermocouple di luar ruangan.
- Bila suhu ruangan yang terlalu kering, maka segera lakukan penyemproyan dengan air.
Baca Juga : Alat Ukur Kadar Air Kayu
Itulah beberapa proses pengeringan kayu alami dan menggunakan oven. Jika anda ingin membeli oven pengeringan kayu maka bisa langsung hubungi pandawagroup.com.