Fungsi cyclone dust collector yaitu sparator yang memisahkan anatara debu dan juga udara. Menggunakan teori perbedaan berat jenis suatu partikel diudara debu dan udara bersih dengan dipisahkan.
Pada umumnya perusahaan kayu sudah banyak yang menggunakan cyclone sebagai pencegah terjadinya polusi udara. Ketahuilah bahwa polusi udara merupakan hasil pemotongan material kayu diruang produksi yang disedot dan dimasukkan kedalam cyclone yang terdapat pipa berdiameter sama dengan leher dan panjang pipa hampir sama dengan panjang atau tinggi dinding cyclone.
Adanya pipa dalam tahap sebabkan aliran udara yang masuk cyclone yang menjadi sebuah aliran turbelence jadi sebuah partikel yang memiliki berat jenis lebih tinggi maka akan terlempar kebawah dan udara yang juga memiliki berat jenis ringan akan keluar dari atas cyclone.
Baca Juga : Ventury Wet Scrubber
Cyclone yang sering telah diaplikasikan untuk polusi debu dengan material debu yang memang lebih kasar. Karena apabila debu yang terlalu halus dan banyak terkadang polusi masih belum bisa dihilangkan 100%. Dalam mencegah polusi yang over maka cyclone bisa dikombinasi dengan air dust filter atau bag filter supaya udara yang telah disaring lebih besar.
Fungsi Cyclone Dust Collector
Tidak hanya untuk pisahkan debu dari proses produksi cyclone maka juga bisa digunakan sebagai pemisah antara asap dan abu pembakaran. Dalam system ini bisa ditemui pada boiler yang berbahan bakar padat. Kayu yang dibakar maka untuk membuat uap dengan menghasilkan asap dan debu.
Jika debu tidak dipisah dengan asap maka dapat sebabkan polusi udara yang telah berlebih disekitar cerobong asap.
Pemisahan cyclone yang merupakan cara dalam memisahkan fase cair yang telah berbeda atau pisahkan partikel dari aliran gas. Dalam pemisah cyclone ini sering kali yang merupakan bagian dari tahap pra-pembersihan sebelum gas atau cairan dibuang.
Kinerja Cyclone
Gas yang telah mengandung partikel masuk dengan kecepatan tinggi yang melalui saluran masuk tangensial yang dibagian atas cyclone. Ketahuilah bahwa gas mengalir ke bada atau barel cyclone maka secara bersinggungan dan mulai mengalir dalam bentuk spiral melingkar ke bawah yang menuju lubang penyortiran bawah. Spiral yang telah mengalir ke bawah ini disebut dengan pusaran spiral.
Ketahui juga bahwa diamtaer yang kerucut telah berangsur-angsur mengecil yang sebabkan kecepatan gas meningkat. Pusaran luar ciptakan pusaran dalam sebuah tambahan yang lebih dekat ke pusat badan pemisah dan juga pusaran dalam mengalir secara spiral atas menuju pelabuhan penerimaan.
Baca Juga : Cara Memilih Blower
Dalam partikel dengan inersia yang lebih besar maka akan terbentuk sisi cyclone, sedangkan partikel dengan inersia yang lebih rendah maka akan tetap berada dalam aliran gas. Inersia bisa dianggap sebagai kemampuan partikel untuk terus bergerak dalam garis lurus yang meskipun ada gaya luar yang diterapkan. Saat gaya eksternal diterapkan semisal oleh pusaran cyclone. Dalam partikel dengan inersia rendah maka tidak akan terus bergerak lurus dan melainkan akan bergerak secara spiral lantaran tersapu oleh sebuah aliran gas.